glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di
Soal Pilihan Ganda Sistem Ekskresi Materi IPA Kelas 8 Bab 11. Pilihlah Kawaban yang paling tepat dan benar! 1. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi
Adatips tidakan yang perlu kamu lakukan untuk mengantisipasi saat gempa bumi terjadi tiba-tiba di destinasi traveling mu. Ada tips tidakan yang perlu kamu lakukan untuk mengantisipasi saat gempa bumi terjadi tiba-tiba di destinasi traveling mu. Senin, 18 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com;
Glukosadireabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di.. - 29910726 syahlaramadhanisasr syahlaramadhanisasr 09.06.2020 Biologi Sekolah Menengah Atas terjawab Glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di.. a.kapsula bowman lengkung henle c.ujung akhir tubulus
SourceImage: Image. Jan 8, 2021 contoh soal yang baik dan tidak baik,teknik membuat soal yang baik, Soal tersebut mengandung unsur kekerasan yang kemungkinan berdampak negatif bagi peserta didik. Contoh soal yang lebih baik: Pokok soal yang berupa pertanyaan, maka pilihan jawabannya dalam bentuk kalimat yang diawali huruf besar dan diakhiri titik.
SiswiSMA Hilang saat Cari Sinyal, Korban Mengaku Hanya Main HP hingga Tak Bisa Panggil Orangtua. Rabu, 4 November 2020 16:11 WIB.
một ô tô khối lượng 2 tấn. 0% found this document useful 0 votes35 views6 pagesOriginal TitleLATIHAN SOAL MATERI SISTIM EKSKRESI BDR ADLI FARID XI MIPA 2 Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes35 views6 pagesLatihan Soal Materi Sistim Ekskresi BDR Adli Farid Xi Mipa 2Original TitleLATIHAN SOAL MATERI SISTIM EKSKRESI BDR ADLI FARID XI MIPA 2 Jump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Salah satu organ ekskresi pada tubuh manusia adalah organ ginjal. Fungsi ginjal dalam sistem ekskresi ialah mengekskresikan zat sisa metabolisme dalam bentuk urine. Proses pembentukan urine dalam ginjal dibagi menjadi 3 sebagai berikut. Tahapan Proses Tempat Produk Filtrasi Penyaringan sel darah, protein, amilum Glomerulus urine primer Reabsorpsi Penyerapan kembali glukosa, garam, air, asam amino Tubulus kontortus proksimal urine sekunder Augmentasi Penambahan zat sisa urea Tubulus kontortus distal urine sesungguhnya Sehingga glukosa diserap kembali di tubulus kontortus proksimal pada proses reabsorpsi
Uploaded byButterChoco Muffin 0% found this document useful 0 votes32 views6 pagesDescription...Original Titlesoal ekskresiCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes32 views6 pagesSoal EkskresiOriginal Titlesoal ekskresiUploaded byButterChoco Muffin Description...Full descriptionJump to Page You are on page 1of 6Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Proses Pembentukan Urine – Faktor, Filtrasi, Reabsorbsi, Augmentasi, Nefron, zat Sisa Dalam pembentukan urine terjadi menjadi tiga proses yaitu penyaringan filtrasi , penyerapan kembali reabsorpsi dan pengeluaran zat augmentasi . Pembahasan Singkat Proses Pembentukan Urine Zat-zat yang berguna dan zat-zat beracun dipisahkan melalui proses penyaringan. Proses penyaringan darah terjadi di dalam badan Malpighi, khususnya glomerulus, yang terdapat di bagian kulit ginjal. Darah masuk ke ginjal melalui arteri ginjal, kemudian menuju ke glomerulus untuk disaring. Hasil penyaringan darah oleh glomerulus ini berupa filtrate glomerulus. Selanjutnya, filtrate masuk ke dalam kapsula Bowman dan disebut urine primer. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Tentang Shalat Pengertian, Rukun Shalat, Manfaat Dan Makna Shalat Molekul-molekul yang besar seperti protein dan sel-sel darah tidak dapat melewati glomerulus. Jadi filtrate glomerulus hanya mengandung zat gula, air, garam-garam mineral dam asam amino yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Filtrat glomerulus kemudian dialirkan melalui tubulus-tubulus di dalam sumsum ginjal. Disepanjang tubulus saluran terjadi penyerapan kembali reabsorpsi zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Pembuluh-pembuluh kapiler di dinding tubulus menyerap zat gula, asam amino dan garam-garam mineral dalam bentuk ion-ion anorganik untuk dibawa masuk ke aliran darah. Zat-zat yang tidak terserap ke dalam darah disebut filtrate tubulus atau urine sekunder. Filtrate tubulus kemudian terus mengalir di sepanjang tubulus dan bergabung dengan zat-zat sisa yang lain menuju ke tubulus distal. Didalam tubulus distal terjadilah proses augmentasi. Setelah menjalani proses tersebut, terbentuklah urine. Sesungguhnya yang dikumpulkan melalui tubula kolekta untuk dialirkan menuju rongga ginjal. Dan rongga ginjal, urine dialirkan melalui ureter menuju ke kantong kemih vesica urinaria . Pada pangkal kantong kemih terdapat otot melingkar sfingter , jika kantong kemih penuh otot melingkar tersebut tertekan dan merenggang. Merenggangnya otot lingkar pada pangkal kantong kemih menimbulkan rangsangan berupa keinginan buang air kecil. Selanjutnya urine dibuang ke luar tubuh melalui uretra. Setelah mengalami proses filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi terbentuklah urine yang mengandung zat-zat sisa dan zat-zat berlebih yang sudah tidak digunakan tubuh. Urine yang dikeluarkan dan ginjal sebagian besar lebih kurang 95% terdiri atas air, sedangkan sisanya lebih kurang 5% terdiri atas zat-zat berikut ini. Zat-zat Sisa Urine Nah berikut ini zat-zat sisa yaitu Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Sifat Wajib, Mustahil Dan Jaiz Bagi Nabi Dan Rasul Urea, asam urine dan amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein. Garam-garam mineral, terutama garam dapur. Zat warna empedu, yang menyebabkan urine berwarna kekuning-kuningan. Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin, obat-obatan dan hormon. Para dokter dapat mendiagnosis suatu penyakit dengan mengetahui kandungan zat di dalam air kencing pasien melalui tes urine. Urine seseorang yang masih mengandung zat gula menunjukkan bahwa orang tersebut menderita penyakit kencing manis diabetes melitus , sedangkan urine yang masih mengandung protein menunjukkan adanya kerusakan pada ginjal. Ginjal sehat atau normal yang cukup mendapatkan air minum dapat mengeluarkan hampir semua zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Apabila terlalu sedikit memperoleh air minum, urine menjadi pekat. Hal demikianlah yang dapat mengakibatkan peradangan pada ginjal dan kantong kemih. Pada saat tubuh berkeringat lebih banyak dan biasanya karena sakit, ginjal akan kekurangan air. akibatnya urine berwarna kuning tua. Jika kita banyak minum air darah akan mengandung lebih banyak air. yang akibatnya ginjal akan menghasilkan banyak urine yang encer tidak pekat berwarna kuning muda pucat . Mekanisme singkatnya yaitu Darah > Badan Malpighi > Sumsum Ginjal > Urine Sekunder > Pelvis > Kantong Kemih > Uretra Glomerulus berfungsi sebagai filtrasi, pada simpai Bowman berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter. Urin berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah. Ada 3 tahap pembentukan urin Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Pengertian Akhlakul Karimah Adalah Dalil, Jenis & Contoh Proses filtrasi Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan eferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang disaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium klorida, sulfat, bikarbonat, dll. diteruskan ke tubulus ginjal. Proses reabsorbsi Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorbsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dari sodium dan ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorbs fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. Augmentasi Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. Proses Pembentukan Urine Oleh Satu Nefron Dan Tubulus Kolektivus Darah yang masuk ke glomerulus akan mengalami proses filtrasi. Hasil filtrasi darah glomerulus disebut urine primer atau filtrat glomerulus. Filtrat glomerulus tersebut akan masuk ke tubulus kontortus proksimal. Pada tubulus kontortus proksimal, glukosa dan asam amino dari filtrate akan direabsorpsi menuju kapiler. NaCl akan direabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan kontortus distal. Pada saat NaCl direabsorpsi, air akan berosmosis pula ke dalam darah. Selain itu, sekresi H+ dan reabsorpsi HCO3- terjadi pula di tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Lengkung Henle dan tubulus kolektivus memiliki satu fungsi utama yaitu reabsorpsi air. Lengkung Henle akan membawa filtrat ke bagian medula dan kembali ke bagian korteks. Air akan meninggalkan tubulus karena cairan interstitial darah pada bagian medula memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan pada filtrate. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ 101 Nama Nama Hari Akhir Dalam Al Quran dan Dalilnya LENGKAP Pada bagian lengkung Henle ascenden naik reabsorpsi air akan berhenti karena tubulus tersebut impermeabel tidak dapat ditembus terhadap air. Pada bagian ini, terjadi reabsorpsi NaCl dari filtrat menuju darah. Tahap terakir filtrasi terjadi pada bagian tulubus kolektivus Pada bagian ini terjadi reabsorpsi NaCl. Proses ini menentukan kadar garam di dalam urine. Pada bagian medula, tubulus kolektivus menjadi permeable dapat ditembus terhadap urea. Akibatnya, urea akan direabsorpsi menuju darah. Ketika filtrat menuju medula, air akan lebih banyak direabsorpsi sebelum masuk ke pelvis. Beberapa tubulus kolektivus akan bermuara di bagian pelvis yang kemudian akan menuju ureter sebelum akhirnya sampai di kantung kemih. Urine akan ditampung pada kantung kemih sebelum akhirnya dikeluarkan melalui uretra. Faktor – Faktor Pembentukan Urine Berikut Ini Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Urine. Hormon ADH Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus yang ada di hipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel Frandson,2003 Aldosteron Hormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin rennin Frandson, 2003 Prostaglandin Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berlungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal Frandson, 2003 Gukokortikoid Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium Frandson, 2003 Renin Selain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel apparatus jukstaglomerularis pada Konstriksi arteria renalis iskhemia ginjal Terdapat perdarahan iskhemia ginjal Uncapsulated ren ginjal dibungkus dengan karet atau sutra Innervasi ginjal dihilangkan Transplantasi ginjal iskhemia ginjal Zat – zat diuretic Banyak terdapat pada kopi, teh, alkohol. Akibatnya jika banyak mengkonsumsi zat diuretik ini maka akan menghambat proses reabsorpsi, sehingga volume urin bertambah. Suhu internal atau eksternal Jika suhu naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat dan mengurangi volume urin. Konsentrasi Darah Jika kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi air dalam darah air di ginjal mengingkat, volume urin menurun. Emosi Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urin. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Pengertian Akhlak Adalah Tujuan, Macam, Contoh dan Dalil Lengkap Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis adalah proses yang dilakukan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa atau gula darah dalam jumlah normal. Ketiga proses ini dikendalikan oleh sekresi hormon tertentu di dalam tubuh. Hormon-hormon tersebut berperan dalam menstimulasi berbagai enzim untuk bekerja dalam membentuk atau memecah glikogen, serta menghasilkan glukosa. Mari kita kenali lebih lanjut seputar proses glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis di dalam tubuh. Glikogenesis Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa atau gula darah. Glukosa digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Proses ini terjadi ketika adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah, misalnya setelah Anda makan. Peningkatan kadar glukosa dapat menyebabkan pankreas mensekresikan hormon insulin. Hormon ini kemudian menstimulasi enzim glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis. Pada akhir proses ini, glukosa dalam bentuk glikogen akan disimpan di dalam hati dan otot. 1. Fungsi glikogenesis Proses glikogenesis berfungsi untuk membentuk glikogen dari glukosa supaya molekul-molekul ini dapat disimpan dan digunakan di lain waktu ketika tubuh tidak memiliki glukosa yang tersedia. Simpanan glikogen tidak sama dengan lemak karena molekul ini sering digunakan di antara waktu makan, tepatnya saat kadar glukosa darah turun. Dalam kasus ini, tubuh akan mengambil cadangan glikogen untuk memproduksi glukosa melalui proses glikogenolisis. 2. Proses glikogenesis Proses glikogenesis dimulai saat sel memiliki kelebihan glukosa. Berikut adalah penjelasan seputar proses ini secara rinci. Pertama-tama, molekul glukosa berinteraksi dengan enzim glukokinase yang menambahkan gugus fosfat ke glukosa. Gugus fosfat kemudian dipindahkan ke sisi lain molekul dengan menggunakan enzim fosfoglukomutase. Enzim ketiga, yakni UDP-glukosa pirofosforilase, mengambil molekul ini dan menciptakan glukosa urasil-difosfat. Bentuk glukosa ini memiliki dua gugus fosfat beserta asam nukleat urasil. Enzim khusus, yaitu glikogenin, mengikat glukosa urasil-difosfat dengan glukosa UDP-difosfat untuk membentuk rantai pendek. Setelah sekitar delapan rantai molekul terikat bersama-sama, enzim-enzim lainnya masuk untuk menyelesaikan proses ini. Setelah itu, glikogen sintase menambah rantai dan enzim percabangan glikogen membantu membuat cabang dalam rantai. Proses ini membentuk makromolekul yang lebih padat sehingga penyimpanan energi dalam tubuh menjadi lebih efisien. Baca Juga8 Manfaat Puasa di Bulan Ramadan bagi Kesehatan Tubuh7 Manfaat Serat untuk Kesehatan dan Sumber MakanannyaManfaat Gula Aren dan Bahayanya, Apa Bedanya dengan Gula Biasa? Glikogenolisis Glikogenolisis adalah proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa atau gula darah. Pada dasarnya, glikogen adalah energi yang disimpan dalam bentuk glukosa rantai panjang. Proses glikogenolisis dapat terjadi di otot dan sel hati ketika tubuh memerlukan lebih banyak produksi energi. 1. Fungsi glikogenolisis Fungsi glikogenolisis adalah memproduksi energi ketika tubuh dalam keadaan lapar dan tidak ada asupan makanan. Glikogenolisis akan memproduksi glukosa dari glikogen yang kemudian digunakan untuk memproduksi energi. Proses ini juga dapat menjaga kadar glukosa dalam darah saat Anda lapar dan tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh.. 2. Proses glikogenolisis Proses glikogenolisis diatur oleh hormon-hormon di dalam tubuh. Sinyal saraf mungkin juga berperan dalam miosit sel otot. Glikogenolisis dapat terjadi sebagai respons pada berbagai kondisi tubuh, seperti Saat kadar gula darah mengalami penurunan contohnya puasa Saat tubuh menghasilkan hormon adrenalin ketika menghadapi sebuah ancaman atau kondisi terdesak. Beberapa enzim yang berbeda dapat terlibat dalam glikogenolisis. Salah satu enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis adalah enzim fosforilase glikogen. Enzim fosforilase glikogen akan memutuskan ikatan yang menghubungkan glukosa dengan glikogen dengan mengganti gugus fosforil. Pada tahap ini, glikogen telah memecah glukosa berupa glukosa-1-fosfat. Enzim phosphoglucomutase kemudian mengubah glukosa-1-fosfat menjadi glukosa-6-fosfat. Ini merupakan bentuk molekul yang digunakan sel untuk membuat adenosin trifosfat ATP, yakni pembawa energi di dalam sel tubuh. Enzim percabangan glikogen memindahkan semua molekul glukosa ke cabang lain, kecuali untuk satu berada di percabangan glikogen menuju cabang lainnya. Terakhir, enzim alfa glukosidase menghilangkan molekul glukosa terakhir, yang akhirnya menghilangkan cabang molekul glukosa tersebut. Glukoneogenesis Glukoneogenesis adalah proses sintesis atau pembentukan molekul glukosa baru dari sumber-sumber selain karbohidrat. Kebanyakan proses ini terjadi di dalam hati dan sebagian kecil lainnya terjadi di korteks ginjal dan usus kecil. 1. Fungsi glukoneogenesis Fungsi glukoneogenesis adalah menjaga kadar gula darah yang sehat ketika seseorang belum makan atau dalam kondisi lapar. Kadar gula perlu dipertahankan supaya bisa digunakan oleh sel-sel untuk membuat molekul energi ATP. Ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, kadar gula darah menjadi rendah. Pada saat ini, tubuh tidak memiliki kelebihan karbohidrat dari makanan yang dapat dipecah menjadi glukosa. Dengan proses glukoneogenesis, tubuh dapat menggunakan molekul lain untuk dipecah sebagai glukosa, seperti asam amino, laktat, piruvat, dan gliserol. 2. Proses glukoneogenesis Berikut adalah rincian proses glukoneogenesis yang terjadi di dalam tubuh. Glukoneogenesis dimulai di mitokondria atau sitoplasma hati atau ginjal. Pertama-tama, dua molekul piruvat mengalami karboksilasi untuk membentuk oksaloasetat. Satu molekul ATP energi diperlukan untuk ini. Oksaloasetat kemudian direduksi menjadi malat oleh NADH sehingga dapat diangkut keluar mitokondria. Setelah keluar dari mitokondria, malat dioksidasi kembali menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat lalu membentuk fosfoenolpiruvat menggunakan enzim PEPCK. Fosfoenolpiruvat diubah menjadi fruktosa-1,6-bifosfat, dan kemudian menjadi fruktosa-6-fosfat. ATP juga digunakan selama proses ini, yang pada dasarnya adalah glikolisis secara terbalik. Fruktosa-6-fosfat lalu diubah menjadi glukosa-6-fosfat dengan menggunakan enzim fosfoglukoisomerase. Glukosa kemudian dibentuk dari glukosa-6-fosfat dalam retikulum endoplasma sel melalui enzim glukosa-6-fosfatase. Untuk membentuk glukosa, gugus fosfat dihilangkan dan glukosa-6-fosfat beserta ATP berubah menjadi glukosa dan ADP. Itulah proses dan fungsi glukoneogenesis, glikogenesis, dan glikogenolisis. Masing-masing proses tersebut dapat berlangsung pada organ yang berbeda, dalam kondisi tubuh yang berbeda, serta melibatkan jenis enzim yang juga berbeda. Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di